![]() |
Ketua JQHNU Cilamaya Kulon, KH. Ahmad Muhsin Alhafidz saat memberikan Kajian Qiroat Sab’ah di Kampus 2 Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kabupaten Karawang, Minggu (28/7/2025). |
Kegiatan ini diikuti oleh anggota JQHNU, mahasiswa STIT Rakyean Santang, serta para santri penghafal Al-Qur’an.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Ya Lal Wathon sebagai simbol nasionalisme dan semangat kebangsaan.
Mengusung tema “Ushul Qiroat Sab’ah dalam Perspektif Dialek Qobilah Arab”, kajian utama disampaikan oleh Ketua JQHNU Cilamaya Kulon, KH. Ahmad Muhsin Alhafidz. Dalam pemaparannya, ia tidak hanya menjelaskan ilmu qiraat, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai dasar Nahdlatul Ulama (NU) kepada peserta.
KH. Ahmad Muhsin mengenalkan empat sokoguru NU yang dicetuskan KH. Abdul Wahab Chasbullah, yaitu Tashwirul Afkar (Filosofi Kebangsaan), Nahdlatut Tujjar (Ekonomi Kerakyatan), Nahdlatul Wathon (Cinta Tanah Air), dan Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama dan Cendekiawan Muslim).
"Nilai-nilai ini disampaikan guna menanamkan semangat ke-NU-an sejak dini kepada para pelajar Al-Qur’an," ungkap KH. Muhsin.
Kajian berlangsung khidmat dan interaktif. Para peserta tidak hanya memperoleh wawasan mendalam tentang ilmu Qiroat Sab’ah, tetapi juga mendapat pencerahan mengenai filosofi dan gerakan NU dalam membangun peradaban Islam di Indonesia.
Melalui kegiatan ini, JQHNU Cilamaya Kulon berharap akan lahir generasi Qurani yang mampu melanjutkan estafet dakwah NU di masa mendatang. (*)