![]() |
Pembangunan turap Dusun Sepat Kerep, Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. |
KARAWANG – METROPLUS.ID | Proyek pembangunan saluran drainase di Dusun Sepat Kerep, Desa Cikarang, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjadi sorotan publik. Pasalnya, pekerjaan senilai Rp189.327.000 yang bersumber dari APBD Karawang 2025 itu diduga dikerjakan secara asal-asalan.
Proyek dengan volume 2 x 96,5 meter dan tinggi 1,2 meter yang dilaksanakan oleh CV. Bintang Suraya itu dijadwalkan selesai dalam waktu 60 hari kalender. Namun, di lapangan, pelaksanaan proyek justru memunculkan sejumlah kejanggalan.
Hasil investigasi tim media metroindonesia, di lokasi pada Senin (26/5/2025) menemukan bahwa pengerjaan pondasi saluran drainase tidak dilengkapi kisdam (penahan air sementara) dan lumpur diduga tidak diangkat sebelum pemasangan batu. Batu terlihat hanya ditancapkan di atas lumpur, sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi kekuatan konstruksi.
Selain itu, informasi dasar proyek juga dinilai tidak transparan. Tidak ditemukan papan informasi yang mencantumkan nomor SPK maupun alamat resmi pelaksana proyek. Bahkan, CV Bintang Suraya yang menjadi kontraktor pelaksana diduga hanya sebagai penyamaran dari pihak lain bernama “Curi Star”.
Saat dikonfirmasi, mandor lapangan berinisial AM mengakui bahwa pihaknya memang tidak menggunakan kisdam dalam proses penggalian.
“Kita gali lumpurnya untuk pondasi, dan alkon juga ada untuk menyedot air. Memang kisdam tidak dipasang. Soal pohon yang menempel ke bangunan drainase, tidak bisa ditebang karena pemilik tidak mengizinkan,” jelas AM.
Ia juga menyebutkan bahwa dirinya hanya menerima pekerjaan dari seseorang berinisial S dan tidak mengetahui siapa pemilik CV sebenarnya.
Dugaan bahwa pengerjaan proyek dilakukan secara terburu-buru tanpa memperhatikan kualitas pun mencuat. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa konstruksi drainase yang dibangun akan cepat rusak atau bahkan ambruk dalam waktu dekat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor dan pengawas proyek belum dapat dikonfirmasi karena tidak berada di lokasi. (Dra)