 |
| Ketua Jamiatul Quro wal Hufadz (JQH) Cilamaya Kulon, KH. Ahmad Muhsin Alhafidz (kanan) dan Wakil Katib Syuriah PCNU Kabupaten Karawang, Kiai Murry Anggara (kiri). |
KARAWANG – METROPLUS.ID | Ketua Jamiatul Quro wal Hufadz (JQH) Cilamaya Kulon, KH. Ahmad Muhsin Alhafidz, melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Wakil Katib Syuriah PCNU Kabupaten Karawang, Kiai Murry Anggara, di Desa Pasirukem, Kecamatan Cilamaya Kulon, pada Senin, 2 Juni 2025.
Kunjungan tersebut bertujuan mempererat hubungan kelembagaan serta memohon arahan dan bimbingan dari Kiai Murry, yang juga menjabat sebagai Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat dan akan menjadi tuan rumah dalam kegiatan Syiar Safari Qur’an yang akan digelar di desa tersebut.
KH. Ahmad Muhsin menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung penuh program penghapalan Al-Qur’an bagi anak-anak usia sekolah dasar yang digagas oleh Kiai Murry. Program tersebut akan diimplementasikan melalui Academy Quran JQH NU sebagai bagian dari penguatan literasi keislaman sejak dini.
“Alhamdulillah kami mendapatkan arahan penting dari beliau dalam konteks fikrah, amaliah, dan harakah Nahdlatul Ulama, khususnya dalam lini syiar Al-Qur’an di wilayah Cilamaya dan Karawang pada umumnya,” ungkap KH. Muhsin.
Ia menambahkan, sinergitas ini penting dalam upaya membentengi umat, terutama generasi muda, dari paparan faham radikalisme dan intoleransi yang belakangan kian mengkhawatirkan.
Dalam pertemuan tersebut, Kiai Murry juga menitipkan pesan penting kepada JQH NU Cilamaya Kulon untuk memperkuat peran Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) dan majelis ta’lim, sebagai bagian dari warisan para muassis (pendiri) NU.
“Kiai Murry menekankan agar pengajaran Al-Qur’an di madrasah dan majelis taklim dijadikan pusat penguatan nilai-nilai keislaman yang moderat dan toleran,” lanjut KH. Muhsin.
Kegiatan silaturahmi ini menjadi tonggak awal kerja sama berkelanjutan antara struktur NU di tingkat kecamatan dengan tokoh PCNU Karawang, dalam misi menjaga dan menyebarkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Bumi Syekh Quro. (*)
