Setelah Viral di Media Sosial, Kepala SMKN 1 Tirtamulya Serahkan Ijazah Siswa yang Diduga Ditahan

Penyerahan ijazah oleh Kepala SMKN 1 Tirtamulya Karawang kepala siswa yang sudah lulus, Senin (13/01/2025).

METROPLUS.ID - KARAWANG | Dugaan penahanan ijazah siswa di SMKN 1 Tirtamulya Karawang yang sempat viral di media sosial akhirnya berujung pada pengembalian dokumen tersebut oleh pihak sekolah.


Kepala sekolah, Rika Wahyuni, S.Pd., M.M., memastikan bahwa seluruh ijazah siswa, termasuk yang sempat menjadi sorotan, kini dapat diambil secara gratis.


“Hari ini siswa yang bersangkutan kami panggil untuk memberikan ijazahnya tanpa biaya. Kebijakan ini berlaku untuk seluruh lulusan SMKN 1 Tirtamulya,” ujar Rika dalam jumpa pers yang digelar di halaman sekolah, Senin (13/01/2025).

Terkait iuran yang menjadi perbincangan, Rika menjelaskan bahwa terdapat dua jenis iuran: Iuran Peserta Didik Baru (IPDB) sebesar Rp1,5 juta dan Iuran Peserta Didik (IPD) sebesar Rp1,2 juta selama masa sekolah. Iuran ini, menurutnya, bersifat sumbangan sukarela yang disepakati bersama orang tua siswa dalam musyawarah.


“Itu tidak wajib dan bisa dicicil. Jadi, tidak ada alasan penahanan ijazah karena tunggakan iuran. Kami tegaskan, ijazah adalah hak siswa,” katanya.


Rika juga mengimbau para alumni untuk segera mengambil ijazah mereka. 


"Dokumen ini sangat penting. Kalau terlalu lama disimpan di sekolah, kami khawatir akan rusak akibat banjir atau hal lainnya," tambahnya.


Kasus ini mencuat setelah akun Instagram @brorondm mengunggah kritik keras terhadap dugaan adanya pungutan liar di SMKN 1 Tirtamulya. Dalam unggahannya, ia menyayangkan praktik yang dianggap menyulitkan siswa, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit.


“Ekonomi lagi susah, ada kesempatan cari nafkah malah terhalangi. Dunia pendidikan gini amat. @smkn1_tirtamulya bisa klarifikasi perihal ini?” tulisnya. Unggahan ini disertai seruan tegas: “STOP PUNGLI…!!!”


Postingan tersebut langsung menyita perhatian publik, khususnya warga Karawang. Banyak warganet yang mendesak pihak sekolah memberikan klarifikasi. Sebagian besar komentar menyuarakan dukungan agar siswa tidak terbebani dengan biaya tambahan.


Meski telah memberikan penjelasan, SMKN 1 Tirtamulya berjanji akan mengevaluasi kebijakan terkait iuran untuk menghindari polemik serupa di masa depan.


"Kami terbuka menerima kritik dan akan menjadikan ini sebagai pembelajaran untuk memperbaiki pelayanan pendidikan," pungkas Rika. (*)