![]() |
Kepala Desa Telagasari, Edi Sopyan. |
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Telagasari, Wahid, menyampaikan bahwa para pedagang kecewa karena tidak dilibatkan dalam proses perencanaan. Ia menyebut, pemerintah desa terkesan terburu-buru mengambil keputusan tanpa sosialisasi terlebih dahulu.
“Seharusnya Pemdes Telagasari membangun komunikasi dengan pedagang. Kami ingin tahu secara rinci bagaimana rencana revitalisasi ini berjalan dan apa dampaknya bagi kami,” kata Wahid kepada media, Senin (4/8/2025).
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Telagasari, Edi Sopyan, menegaskan bahwa revitalisasi dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan pedagang serta masyarakat sekitar. Ia membantah tudingan bahwa pemerintah desa mengabaikan aspirasi pedagang.
“Kami tidak menolak audiensi. Hanya saja saya sedang sakit, jadi belum sempat merespons. Setelah pulih, saya akan undang mereka untuk diskusi langsung,” ujar Edi saat ditemui di kediamannya, Selasa (5/8/2025).
Menurut Edi, revitalisasi Pasar Telagasari dilakukan secara resmi dan legal. Pemerintah desa telah memiliki sertifikat kepemilikan lahan atas nama Desa Telagasari serta sedang mengurus perizinan seperti Amdalalin, UPL-UKL, dan IMB.
Ia juga mengklaim bahwa animo pedagang terhadap proyek ini cukup tinggi, dengan lebih dari 250 pedagang yang sudah mendaftar untuk menempati kios baru.
“Lokasi pasar ini sangat strategis, di pinggir jalan utama. Jika ditata dengan baik, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Meskipun revitalisasi akan tetap dilanjutkan, Edi menegaskan bahwa pihaknya terbuka untuk berdialog dengan paguyuban pedagang guna mencari titik temu terbaik.
“Kami ingin membangun pasar yang rapi, bersih, dan nyaman. Ini bukan untuk kepentingan pemerintah desa, tapi demi kemajuan bersama,” pungkasnya.
Revitalisasi pasar rakyat seperti Pasar Telagasari diharapkan mampu meningkatkan fasilitas perdagangan dan pelayanan publik. Namun, agar pelaksanaan berjalan kondusif, partisipasi dan komunikasi yang terbuka dengan pedagang tetap menjadi kunci utama keberhasilan program tersebut. (*)