![]() |
Tubagus Muhammad Naufal Dzikrilah saat memberikan materi kepada peserta "NGOREJAT", Jumat, 18 April 2025. |
Bertempat di Aula Atas SMAN 3 Karawang, kegiatan ini menjadi panggung pembelajaran bermakna bagi para siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler Jurnalistik. Lebih dari sekadar sesi pelatihan, “NGOREJAT” menjadi ruang dialog terbuka yang menggugah daya pikir kritis dan semangat menulis peserta.
Dua pemateri muda dari LPM UNSIKA, Tubagus
Muhammad Naufal Dzikrilah selaku General Manager dan Deviana Cahya Lestari
sebagai Pimpinan Redaksi, membagikan pengalaman serta ilmu jurnalistik yang
relevan dan membumi. Mulai dari dasar-dasar penulisan berita, teknik wawancara,
hingga pemahaman mendalam tentang kode etik jurnalistik, seluruh materi
disampaikan secara interaktif selama lebih dari dua jam.
“Kami ingin menularkan semangat
menulis yang jujur, kritis, dan berimbang. Jurnalisme itu bukan sekadar
keterampilan, tapi juga soal integritas,” ujar Tubagus, yang juga dikenal
sebagai aktivis literasi kampus.
Tri Erna Susanti, S.Pd., selaku
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 3 Karawang, menyampaikan apresiasi
mendalam atas kontribusi LPM UNSIKA. Menurutnya, kegiatan ini adalah bentuk
nyata sinergi dunia pendidikan menengah dan perguruan tinggi dalam mencetak
generasi yang melek informasi dan berani bersuara.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi
juga suntikan semangat. Anak-anak jadi lebih percaya diri untuk menulis dan
menyuarakan kebenaran. Kehadiran jurnalis muda dari UNSIKA memberi warna baru
yang sangat inspiratif,” ungkap Erna.
Ia berharap “NGOREJAT” bisa menjadi
tradisi tahunan yang memperkuat budaya literasi dan jurnalistik di lingkungan
sekolah. Tak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselenggaranya kegiatan tersebut.
Dengan semangat yang dibawa UNSIKA,
pelatihan ini bukan hanya mencetak calon jurnalis muda, tapi juga membentuk
karakter pelajar yang peka, kritis, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai
kebenaran.
Melalui inisiatif seperti ini, UNSIKA membuktikan perannya bukan hanya sebagai pusat pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai penggerak perubahan literasi di masyarakat. Karawang tak hanya punya siswa cerdas, tapi juga penulis-penulis masa depan yang siap mengguncang dunia lewat kata-kata. (mp/ega)