![]() |
Ujang Suhana. |
METROPLUS.ID - KARAWANG | Mantan pengurus Cabang Olahraga (Cabor) Sepak Takraw Kabupaten Karawang periode 2005, Ujang Suhana, memberikan apresiasi terhadap langkah cepat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat yang telah menunjuk carateker untuk mengisi kekosongan kepengurusan KONI Karawang pasca berakhirnya masa bhakti pada 2024.
“Dengan ditunjuknya carateker, roda organisasi KONI Karawang tetap berjalan hingga pelaksanaan Musyawarah Olahraga Luar Biasa (Musorlub) KONI Karawang yang akan memilih kepengurusan baru,” ujar Ujang saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (15/1/2025).
Menurut Ujang, Musorlub ini menjadi momen penting untuk kemajuan olahraga di Karawang. Ia berharap pengurus baru KONI Karawang adalah sosok-sosok yang benar-benar memahami dunia olahraga dan peduli terhadap pembinaan atlet lokal.
“Kepengurusan KONI Karawang perlu dirombak total. Jangan sampai pengurus lama yang tidak mengerti dunia olahraga atau tidak peduli pada potensi atlet Karawang terpilih kembali. Harus ada perubahan dengan melibatkan orang-orang baru yang kompeten,” tegasnya.
Ujang menekankan bahwa kepengurusan baru harus diisi oleh mantan atlet, guru olahraga, atau individu yang memiliki jiwa patriotisme dalam dunia olahraga.
Selain itu, mereka juga harus memiliki visi dan kemampuan untuk mengembangkan berbagai cabang olahraga (Cabor) di Karawang.
“Pengurus baru harus memiliki loyalitas, kredibilitas, dan fleksibilitas. Mereka juga harus mampu menggandeng pihak swasta, seperti perusahaan-perusahaan di kawasan industri maupun di luar, untuk mensponsori kegiatan Cabor. Ini akan mengurangi ketergantungan pada anggaran pemerintah daerah maupun pusat,” jelasnya.
Ujang berharap Musorlub KONI Karawang menghasilkan kepengurusan yang tidak hanya mengerti dunia olahraga, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan prestasi atlet.
“Kita butuh pengurus yang mau bekerja keras untuk memajukan olahraga di Karawang, merangkul semua pihak, dan menciptakan ekosistem olahraga yang lebih baik. Ini bukan hanya soal regenerasi, tetapi juga tanggung jawab moral terhadap masa depan olahraga di Karawang,” pungkasnya. (*)