Polres Buru Selatan Diminta Usut Tuntas Provokator di Balik Penyerangan Rumah Warga Desa Hote Jaya

METROPLUS.ID – BURU SELATAN | Warga Desa Hote Jaya, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan, digemparkan oleh peristiwa penyerangan dan perusakan rumah milik seorang warga, Jainudin Kalengsusu, pada Selasa malam (8/10/2024) sekitar pukul 21.00 WIT.

Insiden ini terjadi saat lampu PLN tiba-tiba padam, diikuti aksi pelemparan batu secara bertubi-tubi oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) yang menghancurkan rumah korban.

Menurut keterangan dari seorang anggota keluarga korban, RS, penyerangan tersebut membuat keluarga panik dan terpaksa mengungsi demi menghindari ancaman lebih lanjut.

“Rumah kami diserang dengan lemparan batu dari segala arah. Kami harus meninggalkan rumah untuk menghindari bahaya,” ujar RS.

Akibat serangan tersebut, rumah Jainudin mengalami kerusakan parah. Pintu depan, jendela, kursi, serta sejumlah barang lainnya hancur. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material yang dialami cukup signifikan.

Tidak lama setelah insiden terjadi, pihak Kepolisian dari Polsek Waesama bergerak cepat menuju lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengamankan situasi. Namun, hingga kini pelaku penyerangan belum berhasil diidentifikasi.

RS menduga kuat bahwa aksi penyerangan ini didalangi oleh provokator yang menggerakkan massa untuk melakukan perusakan.

“Kami yakin ada provokator di balik peristiwa ini. Kami meminta Kepolisian Polres Buru Selatan untuk bertindak tegas dan mengusut tuntas siapa pun yang terlibat dalam penyerangan ini,” tegas RS.

Warga setempat berharap polisi dapat segera menangkap para pelaku dan memproses mereka sesuai hukum yang berlaku. Aksi kekerasan seperti ini dinilai sangat meresahkan dan dapat mengancam ketertiban serta kedamaian warga di Desa Hote Jaya.

Peristiwa ini juga menambah daftar kasus kriminal yang terjadi di wilayah tersebut, sehingga masyarakat meminta agar aparat lebih meningkatkan patroli keamanan dan segera menindak tegas pihak-pihak yang mencoba merusak kedamaian di desa mereka.

Reporter: Malik Masuku