Langkah Tulus dari Karawang ke Gorontalo, Ketika Kepedulian Mengantar Harapan Pulang

Heri Topana, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Masyarakat Garuda Darma (DPP MAGADA) saat menyerahkan bantuan untuk warga Karawang yang tidak bisa pulang dari Gorontalo, Sabtu (17/5/2025).



METROPLUS.ID - KARAWANG | Di tengah dinamika kehidupan yang serba cepat, masih ada kisah-kisah tentang empati dan aksi nyata yang menyentuh hati. Sabtu pagi, 17 Mei 2025, menjadi momen yang tak terlupakan bagi seorang warga RT 12 Karawang yang tengah terhimpit masalah: jatuh sakit di tanah rantau Gorontalo dan tak memiliki ongkos untuk pulang.


Kisah haru ini sampai ke telinga Heri Topana, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Masyarakat Garuda Darma (DPP MAGADA). Tak menunggu lama, Heri langsung merespons. Ditemani Ketua RT Carmadi dan warga tersebut, ia bergerak cepat mencari solusi. Mereka pun menemui Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Karawang, H. Ajang Supandi, S.H., yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap masyarakat.


Tanpa banyak kata, H. Ajang langsung mengulurkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 3.000.000. “Alhamdulillah, sudah dibantu Bapak Dewan Ajang. Terima kasih, Pak Ajang,” ujar Heri dengan mata berkaca-kaca, merasakan betapa bantuan sekecil apa pun bisa berarti besar bagi mereka yang sedang terpuruk.


Namun Heri tak berhenti di situ. Ia menyadari bahwa biaya itu mungkin belum cukup, terutama karena kondisi kesehatan warga yang tak memungkinkan perjalanan panjang tanpa persiapan matang. Sebagai wujud komitmen dan kepeduliannya, Heri menambahkan Rp 500.000 dari kantong pribadinya.


“Ini adalah bagian dari pengabdian saya kepada masyarakat. Saya ingin memastikan warga kita bisa pulang dengan selamat dan nyaman, serta segera pulih bersama keluarganya,” ucap Heri dengan tulus.


Langkah kecil dari dua tokoh ini menjadi bukti bahwa kepedulian sosial masih hidup. Bahwa dalam situasi sulit, harapan bisa hadir dalam bentuk tangan-tangan yang mau mengulurkan bantuan. Kolaborasi Heri Topana dan H. Ajang Supandi bukan hanya menyelamatkan satu jiwa, tapi juga menghidupkan kembali semangat gotong royong yang menjadi ruh bangsa.


Di balik nominal bantuan, tersimpan pesan penting: ketika pemimpin tak hanya duduk di balik meja, tetapi hadir di tengah masyarakat, maka harapan pun menemukan jalannya pulang. (*)

BACA JUGA
METROPLUS.ID

Subscribe YouTube Kami Juga Ya