Ketua Satgas MAUNG KDM Soroti Tingginya Pengangguran di Karawang, Kritik Kinerja Disnaker

Ketua Satgas DPP MAUNG KDM Karawang, Rudi Agas, dengan latar belakang kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Karawang.

METROPLUS.ID - KARAWANG |  Ketua Satgas DPP MAUNG KDM Karawang, Rudi Agas, menyoroti tingginya angka pengangguran di Kabupaten Karawang. Ia menilai Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Karawang belum menunjukkan kinerja maksimal dalam mengatasi persoalan tersebut.


"Ya memang, saya tidak melihat ada upaya dari Disnaker Karawang melakukan pelatihan skill dan keahlian untuk masyarakat pencari kerja," ujar Rudi Agas, Selasa (28/5/2025).


Menurutnya, program-program yang dijalankan Disnaker selama ini belum mampu menjadi solusi nyata dalam menekan jumlah pengangguran. Masyarakat Karawang masih banyak yang minim keahlian, sementara akses terhadap informasi lowongan kerja juga sangat terbatas.


“Masyarakat kita tidak hanya sulit mendapatkan pekerjaan, tetapi juga kekurangan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja. Harusnya ada pelatihan rutin untuk membekali mereka, agar bisa mandiri secara ekonomi,” jelasnya.


Lebih lanjut, Rudi menilai kebijakan pemerintah daerah dalam mendorong investasi masuk ke Karawang belum sejalan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal. Hal ini mengakibatkan tenaga kerja Karawang tidak terserap optimal di perusahaan-perusahaan industri yang ada.


“Seharusnya yang paling utama dipikirkan Kepala Disnaker adalah bagaimana masyarakat Karawang bisa terserap di industri yang masuk ke wilayah ini. Kenyataannya, jumlah pengangguran kita masih tinggi,” tegasnya.


Rudi pun menyarankan agar Disnaker lebih aktif dalam mendengarkan keluhan para pencari kerja maupun perusahaan. Ia menilai perlu ada sistem yang memudahkan perusahaan untuk merekrut tenaga kerja lokal.


“Kami minta Disnaker Karawang serius menekan angka pengangguran. Job fair memang bisa jadi solusi, tapi ada hal yang lebih mendesak yaitu pelatihan skill secara berkala,” katanya.


Menurutnya, Disnaker semestinya menjadikan pelatihan keterampilan sebagai prioritas utama. Ia juga mendorong agar pendataan terhadap skill masyarakat dilakukan secara rutin.


“Job fair itu bagus, tapi itu hanya praktik kerja lapangan. Yang paling penting itu peningkatan skill dulu. Maka dari itu, Disnaker harus rajin melakukan pendataan skill masyarakat agar bisa disesuaikan saat ada lowongan kerja,” pungkasnya. (*)

BACA JUGA
METROPLUS.ID

Subscribe YouTube Kami Juga Ya