 |
H. Jenal Aripin atau yang dikenal dengan Kang HJA, melakukan peninjauan langsung ke aliran Sungai Cimanuk yang berada di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Selasa pagi (29/4/2025). |
METROPLUS.ID - SUMEDANG | Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, yang salah satunya adalah H. Jenal Aripin atau yang dikenal dengan Kang HJA, melakukan peninjauan langsung ke aliran Sungai Cimanuk yang berada di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Selasa pagi (29/4/2025).
Peninjauan ini dilakukan menyusul seringnya terjadi bencana banjir di kawasan tersebut, yang belakangan ramai diberitakan di berbagai media.
Rombongan anggota dewan ingin mengetahui secara langsung penyebab utama banjir yang meresahkan warga selama ini. Hasil tinjauan lapangan menunjukkan bahwa banjir yang kerap melanda wilayah sekitar Sungai Cimanuk disebabkan oleh dua faktor utama.
Pertama, kondisi sedimentasi di sepanjang aliran sungai dinilai sudah sangat parah hingga melebihi kapasitas normal. Endapan lumpur dan material lainnya menyebabkan aliran sungai menyempit dan dangkal.
Kedua, penyempitan bentang sungai juga menjadi sorotan. Banyaknya bangunan liar dan pemukiman yang berdiri di sepanjang bantaran sungai disebut telah mengambil alih sebagian besar lahan aliran air, yang mengakibatkan penyempitan hingga 40 persen dari bentang sungai yang seharusnya.
"Akibat penyempitan ini, volume air yang seharusnya bisa tertampung kini tidak bisa lagi ditahan. Inilah yang menyebabkan banjir terjadi berulang kali setiap hujan deras turun," ujar salah satu anggota Komisi IV saat diwawancarai di lokasi.
Komisi IV DPRD Jabar menilai kondisi ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah dan instansi terkait. Selain perlu dilakukan normalisasi dan pengerukan sungai secara berkala, penertiban bangunan yang berdiri di atas sempadan sungai juga menjadi langkah penting untuk mengembalikan fungsi Sungai Cimanuk sebagai saluran air yang aman dan efisien.
"Kami akan membawa hasil peninjauan ini sebagai bahan evaluasi dalam rapat bersama OPD terkait agar segera ditindaklanjuti," pungkasnya.
Pewarta: Iman Suryana
