METROPLUS.ID – PURWAKARTA | Dalam upaya meningkatkan kualitas air di Bendungan Jatiluhur, Sektor 14 Satgas Citarum Harum terus melakukan sosialisasi kepada warga sekitar agar lebih peduli terhadap lingkungan.
Hasilnya, kualitas baku mutu air di bendungan yang vital bagi kebutuhan masyarakat Purwakarta, serta pasokan listrik di Jakarta, semakin membaik secara bertahap.
Kolonel Czi Bambang Prasetyo, S.E., Komandan Sektor 14 Satgas Citarum Harum, mengungkapkan bahwa kondisi awal baku mutu air Bendungan Jatiluhur cukup memprihatinkan.
“Air Bendungan Jatiluhur semula tidak sesuai standar, padahal fungsinya sangat penting bagi masyarakat, mulai dari irigasi hingga pembangkit listrik,” kata Bambang, Rabu (25/9/2024).
Program Citarum Harum sendiri merupakan inisiatif pemerintah pusat yang bertujuan membersihkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, dari hulunya di Situ Cisanti, Kabupaten Bandung, hingga muaranya di Muara Gembong, Kabupaten Karawang.
Satgas Citarum Harum juga memiliki tanggung jawab besar dalam merawat kawasan Bendungan Jatiluhur dan sekitarnya.
Salah satu fokus Satgas adalah menertibkan keramba jaring apung (KJA) yang menjadi penyebab utama penurunan kualitas air. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 96 Tahun 2022, jumlah KJA di Bendungan Jatiluhur dibatasi hanya 11.306 petak. Namun, realitanya sempat membengkak hingga 46.494 petak, yang berdampak buruk pada kualitas air.
“Melalui sosialisasi, pendataan, penertiban, dan patroli, kami berhasil mengurangi jumlah KJA secara signifikan,” ujar Bambang. Kini, hanya tersisa sekitar 11 ribu petak KJA yang aktif. Selain penertiban, patroli rutin dilakukan untuk mencegah munculnya KJA baru.
Selain menertibkan KJA, sosialisasi rutin juga dilakukan kepada masyarakat sekitar agar lebih peduli terhadap lingkungan. Hasilnya, kesadaran warga terhadap kebersihan lingkungan meningkat, yang berdampak positif pada kualitas air dan keindahan alam di sekitar Bendungan Jatiluhur.
Pendi, seorang relawan yang terlibat dalam pengelolaan kawasan Jatiluhur, membenarkan bahwa setelah program Citarum Harum berjalan, kualitas air di bendungan menjadi lebih baik.
“KJA yang semula berlebihan kini lebih tertib, dan kondisi air jauh lebih bersih dibandingkan sebelumnya,” katanya.
Selain memperbaiki kualitas air, program ini juga berdampak positif pada sektor pariwisata di kawasan Bendungan Jatiluhur. Banyak investor swasta yang kini tertarik mengembangkan spot wisata baru, seperti Istora Resto and Cafe, Jatiluhur Valley Resort, serta destinasi terbaru seperti Floating Cafe dan camping ground untuk wisata keluarga.
“Pariwisata yang berkembang ini memberikan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar. Kami berharap Program Citarum Harum terus berjalan agar lingkungan tetap terjaga dan perekonomian warga meningkat,” pungkas Pendi.
Dengan sinergi antara Satgas Citarum Harum, masyarakat, dan investor, Bendungan Jatiluhur kini menjadi destinasi wisata yang menarik sekaligus tetap menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas air yang optimal.
Reporter: Mat Rahmat