METROPLUS.ID – KARAWANG | Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang, Mari Fitriana, angkat bicara setelah foto dirinya bersama salah satu calon Bupati Karawang ramai menjadi perbincangan publik di media sosial.
Foto tersebut memperlihatkan Mari tengah bersama Calon Bupati Karawang, Sekretaris Daerah Karawang, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Karawang, dan beberapa kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Foto tersebut pertama kali diunggah oleh akun media sosial bernama Maemunah, yang dalam keterangannya menulis, “Tadi siang tidak sengaja waktu makan ketemu dg Pak Bupati/Cabup dan rombongan setelah beliau menghadiri serah terima jabatan dg PJs Bupati Karawang untuk cuti selama masa kampanye yang akan dimulai esok hari. Semoga dilancarkan kampanyenya & terpilih kembali menjadi Bupati Karawang lagi.”
Menanggapi viralnya foto itu, Mari Fitriana menjelaskan bahwa pertemuan tersebut tidak direncanakan. Ia mengaku kebetulan bertemu rombongan Bupati dan kader PKS saat sedang makan di sebuah rest area di KM 97, sepulang dari acara pengukuhan Penjabat Bupati Karawang di Gedung Sate, Bandung.
“Kebetulan sekali, kami berhenti makan di KM 97 saat perjalanan pulang dari pengukuhan Pj Bupati. Tanpa sengaja bertemu dengan rombongan Pak Bupati dan Teh Mumun, kader PKS. Tidak ada agenda politik di sana, saya tidak tahu bahwa foto itu akan diunggah,” jelas Mari Fitriana kepada media pada Rabu (25/9/2024).
Ia juga menunjukkan foto dirinya saat menghadiri pengukuhan Pjs Bupati Karawang untuk memperjelas konteks pertemuan yang berlangsung di rest area tersebut.
“Saya hanya kebetulan bertemu di sana, dan foto tersebut diambil spontan,” tambahnya.
Mari menegaskan bahwa sebagai Ketua KPU, ia tetap menjaga netralitas dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugasnya, terlebih dalam masa kampanye Pilkada yang sensitif.
“Untuk ke depan, saya akan lebih berhati-hati. Jika ada kandidat, saya akan langsung menghindar agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,” ujarnya.
Kasus ini menjadi sorotan karena melibatkan figur-figur penting di tengah masa Pilkada, di mana netralitas penyelenggara pemilu sangat penting untuk menjaga integritas proses demokrasi.
Meskipun Mari sudah memberikan klarifikasi, foto tersebut tetap menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat.