METROPLUS.ID – KARAWANG | Sebuah foto yang memperlihatkan Ketua KPU Karawang, Mari Fitriana, sedang makan bersama dengan calon Bupati petahana, H. Aep Syaepuloh, mendadak viral di media sosial dan memicu kontroversi. Foto tersebut memancing reaksi keras dari LSM Laskar NKRI, yang langsung mendatangi kantor KPU Karawang pada Selasa (1/10/2024), untuk mempertanyakan netralitas KPU dalam Pilkada 2024.
Viralnya foto tersebut makin memanas setelah diunggah oleh anggota DPRD dari PKS, Mumun Maemunah, yang juga merupakan partai pengusung Aep Syaepuloh. Unggahan tersebut disertai dengan narasi bernada kampanye, membuat publik bertanya-tanya tentang integritas KPU.
“Kami datang untuk mempertanyakan netralitas KPU dalam Pilkada 2024. Ini bukan sekadar viral di media sosial, tetapi sudah menjadi sorotan di berbagai media massa. Bagaimana integritas KPU jika Ketua KPU terlihat akrab dengan salah satu calon?” ujar Sekjen LSM Laskar NKRI, Drs. H. Nana Taruna, dengan nada tegas saat audiensi dengan Komisioner KPU Karawang.
Nana juga mengingatkan bahwa sebelum pengundian nomor urut pasangan calon, pihaknya sudah menekankan pentingnya netralitas KPU dan Bawaslu. Namun, dengan munculnya foto viral tersebut, muncul keraguan besar dari masyarakat terkait posisi KPU yang seharusnya independen.
Menanggapi sorotan tajam tersebut, Ketua KPU Karawang, Mari Fitriana, memberikan klarifikasi. Ia menyatakan bahwa pertemuan dengan Aep Syaepuloh di Rest Area KM 97 pada 24 September 2024 tidak disengaja. Mari mengaku saat itu sedang makan bersama rombongannya, ketika tanpa diduga Aep, Sekretaris Daerah (Sekda), dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) juga berada di tempat yang sama.
“Saya hanya kebetulan makan di sana, lalu anggota dewan PKS, Mumun Maemunah, meminta izin untuk berfoto bersama. Saya tidak menyangka foto itu diunggah dan menjadi viral seperti ini,” ungkap Mari dalam klarifikasinya.
Mari menekankan bahwa pertemuan tersebut tidak membahas hal apapun terkait Pilkada. “Tidak mungkin kami membicarakan Pilkada di tempat terbuka seperti itu, apalagi ada Kajari di sana,” ujarnya, menepis tuduhan yang mengarah pada dirinya.
Setelah foto tersebut ramai diperbincangkan, Mari langsung bertindak cepat dengan berkonsultasi bersama kuasa hukum KPU. Ia segera menghubungi Mumun Maemunah dan meminta foto tersebut dihapus dari media sosial untuk menghindari kesalahpahaman yang lebih luas.
“Saya merasa sangat dirugikan dengan viralnya foto tersebut. Saya langsung meminta agar unggahan itu segera dihapus, karena jika dibiarkan, bisa saja dianggap membenarkan narasi kampanye yang ada,” tegas Mari.
Menutup pernyataannya, Mari berterima kasih atas perhatian yang diberikan oleh LSM Laskar NKRI dan menegaskan bahwa KPU Karawang tetap netral dalam menyelenggarakan Pilkada 2024.
“Kami akan terus menjaga netralitas dan profesionalisme dalam pelaksanaan Pilkada. Tidak ada kepentingan politik yang dapat memengaruhi integritas KPU,” tandasnya.
Kontroversi ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Karawang, menambah panas suhu politik menjelang Pilkada 2024. (*)