METROPLUS.ID – KARAWANG | Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada 22 Oktober menjadi momentum penting bagi Nahdlatul Ulama dan santri di Nusantara. Acara ini merupakan pengingat akan peran sejarah yang dimainkan oleh para muasis dan masyayikh, terutama Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari, melalui ‘Resolusi Jihad’ dalam membangun fondasi Islam di Indonesia.
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Karawang pada Minggu 20 Oktober 2024, menggelar serangkaian kegiatan di Mesjid Agung Karawang untuk merayakan HSN, yang diharapkan menjadi revolusi moral yang diilhami oleh syekh Quro 600 tahun lalu. Namun, rasa prihatin muncul terkait kurangnya perhatian dari pemerintah daerah, khususnya dari Kabag Kesra.
“Apakah minimnya dukungan ini berkaitan dengan agenda politik menjelang Pilkada?,” tanya KH. Mury Wakil Katib PCNU Karawang.
Lanjutnya, Hari Santri adalah ikon Nahdlatul Ulama, dan moment ini seharusnya dihormati. Kenapa pemerintah daerah khususnya Kabag Kesra tampak tidak respek?
Meskipun tanpa dukungan dari pemerintah daerah, Nahdlatul Ulama dan para santri tetap berkomitmen untuk merayakan HSN dengan semangat.
“Kami tetap menggelar acara ini, karena peringatan ini adalah bagian dari identitas dan perjuangan kami,” tambahnya.
Dengan semangat yang tak tergoyahkan, PCNU Karawang berharap bahwa Hari Santri Nasional akan menjadi ajang untuk memperkuat solidaritas dan mengingat kembali nilai-nilai perjuangan yang telah ditanamkan oleh para pendahulu.
Rangkaian kegiatan ini tidak hanya akan menjadi momen refleksi, tetapi juga sebagai sarana untuk meneguhkan komitmen terhadap nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan di tengah tantangan zaman. (*)