METROPLUS.ID – KARAWANG | Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karawang, warga Kotabaru menuntut pemimpin baru yang mampu menyelesaikan masalah serius di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalupang. Mereka merasa terabaikan oleh pemerintah daerah yang dianggap lamban dalam menangani permasalahan sampah yang menggunung dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Yana Thayib Ibnu Abdhullah, seorang warga Desa Wancimekar yang tinggal dekat TPA Jalupang, mengeluhkan bau sampah yang sangat menyengat dan sudah merembet ke pemukiman warga.
“Bau ini sudah sampai ke rumah-rumah warga dan sangat mengganggu. Kami tidak butuh janji-janji manis, tetapi pemimpin yang benar-benar peduli dan dapat mengatasi masalah ini,” katanya.
Ia juga memperingatkan bahwa jika masalah ini tidak segera diatasi, bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius bagi warga sekitar.
“Pemerintah harus segera bertindak. Masalah ini mengancam kesehatan kami. Kami butuh tindakan nyata, bukan hanya kata-kata,” tegas Yana.
Yana bahkan menantang pejabat pemerintah daerah untuk tinggal satu malam di sekitar TPA Jalupang agar merasakan langsung kondisi yang dialami warga.
“Coba tinggal satu hari di sini dan rasakan sendiri bagaimana bau busuknya. Apakah pejabat berani?” ujarnya.
Menurut Yana, selama ini pemerintah hanya fokus pada penanganan sampah tanpa memberikan solusi yang memadai. Ia juga menyoroti kegagalan proyek penataan Jalupang yang melibatkan pengadaan incinerator senilai puluhan milyar rupiah yang ternyata tidak berfungsi.
“Proyek incinerator yang menelan anggaran besar ini tidak memberikan manfaat dan malah menambah masalah,” katanya.
Sebelumnya, keluhan serupa juga disampaikan oleh Aang, warga Desa Wancimekar. Ia menyebutkan bahwa bau sampah dari Jalupang semakin intensif dalam seminggu terakhir, mengganggu pernapasan dan kesehatan warga.
“Dulu bau sampah hanya tercium sesekali, sekarang setiap hari, bahkan beberapa kali dalam sehari. Ini sangat menyiksa kami,” jelas Aang.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Karawang segera menyelesaikan persoalan ini dan memberikan solusi yang efektif agar tidak lagi menyiksa masyarakat.
“Kami harap pemerintah benar-benar memikirkan nasib kami yang terpaksa hidup dengan bau sampah yang sangat mengganggu,” pungkas Aang.